Yossi dan Burung Hantu

           
MAN 2 Nganjuk – Tak banyak yang punya kegemaran seperti Yossi Permana yang sekarang duduk di kelas XII IPA 2 MAN 2 Nganjuk. Yossi punya hobi memelihara burung hantu (owl) atau di Jawa dikenal dengan kukuk beluk. Saat ini dia memiliki tiga ekor Burung Hantu. Masing-masing Black Elroy (jenis strik seloputro), Black Eljoy (jenis celepuk), dan Neo (jenis brand owl). Kurang lebih satu tahun ini Yossi memelihara Burung Hantu.
            Di antara ketiganya jenis strik seloputro yang paling mahal. Dia membeli dari Pasuruang seharga 1 juta. Burung jenis itu biasanya hidup di gua-gua di pegunungan. Jenis Celepuk seharga 150 ribu dan  jenis brand owl (dares) seharga antara 300 – 400 ribu. Celepuk dan Dares merupakan jenis lokal.
“Burung Hantu itu lucu. Dia terlihat seram karena masih memercayai mitos dan mistis. Saya suka dengan warna dan corak bulunya. Saya juga suka dengan karakteristik burung hantu. Misalnya kemampuan berburu mangsa di malam hari yang minim cahaya. Burung Hantu juga mampu terbang tanpa suara. Karenanya disebut sebagai King of The Night,” paparnya.
            Yossi juga menjadi anggota dari Owl Nganjuk Community (ONC). Ada sekitar 20 anggota ONC. Bahkan, ada 2 di antaranya cewek. Terkadang mereka bertemu di Alun-Alun Nganjuk. ONC antara lain bertujuan mengenalkan pada masyarakat tentang Burung Hantu di Indonesia dan menepis mitos dan mistis tentang Burung Hantu.
     Yossi biasanya memberi makan burung peliharaannya saat sore. Kalau sore belum diberi makan maka diberi makan pada malam harinya. Makanannya biasanya burung puyuh dan tikus putih. Biasanya untuk ketiga ekornya Yossi menghabiskan sampai 10 ekor burung puyuh. Biasanya burung puyuh dibelinya dari anggota ONC. Untuk tikus putih terkadang beli di pasar burung di Kecamatan Nganjuk. Terkadang dia membeli tikus putih di kawasan Kecamatan Bagor seharga Rp 4.000,- per ekor. (pg)
Galeri foto: 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *