Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta di MAN 2 Nganjuk
Guru MAN 2 Nganjuk Antusias Wujudkan Pembelajaran Bermakna dan Berkarakter
Nganjuk — Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga afektif dan spiritual, MAN 2 Nganjuk menyelenggarakan Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) pada 11–12 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 2 Nganjuk ini diikuti oleh seluruh guru madrasah dengan penuh antusias.
Workshop menghadirkan narasumber Dr. H. Widayanto, M.Pd., akademisi sekaligus praktisi pendidikan yang dikenal dengan gagasannya tentang pendidikan humanis dan pembelajaran bermakna. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya membangun iklim belajar yang menyentuh hati siswa, menumbuhkan empati, dan menyalakan semangat belajar dari dalam diri peserta didik.
“Guru harus menjadi inspirator, bukan sekadar penyampai materi. Kurikulum berbasis cinta adalah tentang bagaimana guru mengajar dengan hati, dan membimbing dengan kasih,” ujar Dr. Widayanto dalam sesi pembukaan.
Rundown Workshop
Hari Pertama (11 Oktober 2025)
- 07.30 – 08.00 : Registrasi Peserta
- 08.00 – 08.30 : Pembukaan dan Sambutan Kepala MAN 2 Nganjuk, Bapak Kasnan
- 08.30 – 10.00 : Materi I — Konsep Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta
- 10.00 – 10.15 : Istirahat
- 10.15 – 12.00 : Materi II — Integrasi Nilai Cinta dan Spiritualitas dalam Proses Belajar
- 12.00 – 13.00 : Ishoma
- 13.00 – 15.00 : Materi III — Desain Pembelajaran dan Penilaian Bermakna
- 15.00 – 15.30 : Refleksi dan Tanya Jawab
Hari Kedua (12 Oktober 2025)
- 08.00 – 09.00 : Review Materi Hari Pertama
- 09.00 – 11.30 : Penugasan Menyusun Modul Ajar dan Media Pembelajaran Deep Learning & KBC (secara online)
Kegiatan Kokurikuler Madrasah
Selain kegiatan inti, workshop ini juga diintegrasikan dengan kegiatan kokurikuler madrasah, di mana guru didorong untuk mengembangkan ide-ide pembelajaran yang mengaitkan pengalaman akademik dengan nilai-nilai karakter, spiritualitas, dan kepedulian sosial. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam memperkuat budaya belajar yang penuh makna di lingkungan MAN 2 Nganjuk.
Kepala MAN 2 Nganjuk, Bapak Kasnan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru yang berpartisipasi aktif.
“Workshop ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi gerakan hati. Kita ingin pendidikan di MAN 2 Nganjuk menjadi pendidikan yang hidup, menumbuhkan cinta, dan memerdekakan jiwa para siswa,” ujarnya.
Dengan semangat kolaboratif, para guru MAN 2 Nganjuk siap mengimplementasikan hasil workshop ini dalam proses pembelajaran, sehingga madrasah semakin maju dalam mewujudkan generasi cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia.





















